Minggu, 31 Juli 2011

Mempelajari Puasanya Seekor Ulat


Pernahkah kalian memperhatikan seekor kupu-kupu? Datanglah ke taman yang penuh dengan bunga, Insya Allah kita akan menemukan banyak serangga, termasuk kupu-kupu. Binatangitu begitu cantik dengan sayapnya yang indah. Apalagi jika Ia sedang hinggap diantara kelopak bunga yang beraneka warna. Siapapun akan senang dan tidak akan bosan untuk memandangnya.
Tapi,tahukah kalian darimana kupu-kupu berasal?seekor kupu-kupu yang indah itu sesungguhnya berasal dari seekor ulat yang tampak menjijikan dan lemah. Namun, bagaimanakah cara seekor ulat yang menurut kita tampak menjijikan itu mampu bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan mempesona?
Untuk dapat menjadi seekor kupu-kupu, seekor ulat harus mengalami sebuah fase, dimana seekor ulat tidak boleh makan dan minum yang biasa kita namakan Puasa. Dalam fase ini, seekor ulat akan membungkuskan dirinya (berkhalwat atau mengasingkan dirinya dari luar) didalam kepompong. Setelah beberapa waktu hidup sendiri dalam kepompongnya, tanpa makan dan minum, maka lahirlah seekor binatang baru,  yang sangat berbedadari binatang sebelumnya (ulat), yaitu kupu-kupu yangh sangat indah.
             Jika seekor ulat ingin mecapai suatu tempat, maka ia harus menggerakkan seluruh tubuhnya dengan susah payah, meskipun ia dapat dengan mudah dipatuk oleh seekor burung. Akan tetapi, semuanya akan berbed jika ia berubah menjadi seekor kupu-kupu. Hanya dengan menggerakkan sayapnya, ia sudah dapat hinggap dari satu bunga kebunga yang lain. Jangankan seekor burung, manusiapun harus mencari akal agar mendapatkan seekor kupu-kupu karena Ia dapat terbang dengan mudah jia ia menyadari ada bahaya didekatnya.  
            Demikianlah seekor kupu-kupu dengan puasa yang dijalaninya, ia mampu merubah keadaan dirinya yang kecil tanpa daya dan menjijikkan menjadi binatang yang penuh pesona. Itulah makna puasa bagi seekor kupu-kupu.
            Jika puasa seekor ulat mampu merubah dirinya menjadi seekor kupu-kupu , bisakah puasa yang kita lakukan merubah kualitas hidup kita menjadi lebih baik?
            Dalam surat Al-Baqarah ayat 183, Allah menjelaskan bahwa puasa yang  yang dibebankan kepada setiap manusia bertujuan untuk menjadi manusia yang bertaqwa. Ini artinya, sesungguhnmya puasa memang bias merubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lebih baik.
            Akan tetapi, tidak semua puasa yang dilakukan oleh manusia mampu merubah kualitas  hidup orang yang melakukannya menjadi manusia yang bertaqwa. Semua itu tergantung bagaimana kualitas puasa itu sendiri. Maka tidak salah jika Al-Ghazali membagi tiga tingkatan atau kualitas puasa, yaitu puasa orang awam, puasa orang khusus, dan puasa super khusus (khawas al khawas)
            Semakin tinggi tingkat puasa kita, maka semakin besar pengaruh puasa dalam merubah kualitas hidup kita menjadi lebih baik. Jika seekor ulat yang berpuasa mampu bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah, maka manusia yang puasanya berkualitas tidak perlu menjadi Malaikat, tetapi menjadi manusia yang bertaqwa . mengapa demikian? Karena manusia yang bertaqwa derajatnya lebih tinggi daripada malaikat yang tidak pernah berbuat dosa.
wallahu a’lam bisshawwab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar