PROSES SOSIALISASI TERHADAP SESEORANG
Mapel :IPS
KELOMPOK 1
Ketua : Adam hamas nudgani
Anggota :
1. Ade heri setiawan
2. Ahmad yusni A
3. Arief hidayat
4. Asep hafidz f
5. Didi weliyanto
6. Erri angga D.M
7. Erika ayatina
8. Erwinda
9. Fahmi arifian
10. Fery Rosadi
11. Fiki Farhatina
XI Multimedia
SMKN 3 TEGAL
Bab 1. PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia membutuhkan bantuan dari orang lain dan masyarakat pada umumnya. Manusia berinteraksi satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam proses tersebut, manusia bersosialisasi satu sama lain agar manusia dapat diterima oleh lingkungan masyarakat. Namun, agar ia dapat diterima, ia harus berusaha untuk memenuhi semua norma-norma yang ada pada lingkungan masyarakat. Untuk itu, pada makalah ini, kita akan mempelajari tentang arti dari proses sosialisasi.
Bab 2. PERMASALAHAN
1. Apa pengertian sosialisasi menurut kamus besar bahasa indonesia dan menurut para ahli?
2. Bagaimana peran nilai dan norma sosial dalam proses sosialisasi?
3. Apa saja tahap–tahap perkembangan diri seseorang?
Bab 3. PEMBAHASAN
1. Pengertian sosialisasi menurut Kamus Besar bahasa Indonesia dan Para ahli
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosialisasi adalah proses belajarseorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat disekitarnya.
Para Ahli sosiologi memberikan pengertian sebagai berikut:
1. Charlotte Buhler, sosialisasi adalah proses pembentukan individu untuk belajar dan menyesuaikan diri bagaimana cara hidup dan berfikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompok tersebut.
2. Peter L. Berger, sosialisasi adalah proses seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
3. Bruce J. Cohen, sosialisasi adalah proses manusia mempelajari tata cara kehidupan masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar befungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok.
Dalam proses sosialisasi, seseorang belajar bagimana berperan sesuai dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku. Jika seseorang berperilaku tidak sesuai dengan nilai, norma dan dan kebiasaan dimana ia berinteraksi, maka ia dapat dikucilkan dari pergaulan.
2. Peran Nilai dan Norma sosial dalam sosialisasi
Nilai adalah sifat-sifatyang penting atau berguna bagi kemanusiaan, misalnya kegotongroyongan. Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga masyarakat. Norma digunakan sebagai panduan atau tatanan yang mengendalikan tingkah laku agar sesuai dan di terima masyarakat. Nilai dan norma dipelajari seseorang sebagai substansi yang membentuk dirinya. Selain itu, nilai dan norma sosial menjadi cermin bagaimana pola sosialisasi berlangsung pada diri seseorang.
Hidup tanpa sosialisasi menyebabkan kemampuan akal, emosi, dan kejiwaan manusia tidak dapat berkembang sesuai harapan masyarakat. Anak-anak yang masa kecilnya tidak cukup bersosialisasi dapat terganggu perkembangan jiwa dan berperilaku menyimpang dari anak-anak seusianya. Meskipun anak itu kemudian diberi kesempatan bersosialisasi, hasilnya tidak akan setara dengan kemampuan teman-teman seusianya.
1. Tahap-tahap perkembangan diri seseorang
Menurut George Herbert Mead, dalam bukunya Mind, Self and Society(1972), pada saat manusia lahir ia belum mempunyai diri (self). Diri manusia berkembang tahap demi tahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain.
Ada empat tahap perkembangan diri manusia , keempat tahap tersebut adalah :
a. Tahap Persiapan (preparatory stage)
Tahap ini berlangsung sejak seseorang dilahirkan. Ia berusaha untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan sosialnya.dengan cara meniru orang lain meskipun tidak sempurna. Misalnya, seorang balita yang mengucapkan “cucu”, padahal, maksudnya adalah “susu”.
b. Tahap Meniru (play stage)
Pada tahap ini, seorang anak mulai ,meniru peran orang-orang yang ada disekitarnya, termasuk peran yang dijalankan orang tuanya. Ketika seorag anak bermain bersama teman-temannya, ia berperan sebagai penjaga toko karena sehari-hari ia melihat ayahnya melayani pembeli ditokonya. Si anak meniru orang tuanya. Tetapi, ia tidak paham maksud perannya itu.
c. Tahap Bertindak (game stage)
Pada tahap ini, seorang anak tidak hanya mengetahui peran yang harus dijalankannya, tetapi juga mengetahui peran yang dilakukan orang lain dan dengan siapa ia berinteraksi. Misalnya, seorang anak dicontohkan untuk merapikan tempat tidurnya, setiap pagi anak itu merapikan tempat tidurnya, bahkan tanpa diminta. Ia melihat bahwa semua orang dirumah itu melakukanya pada tempat tidur masing-masing. Ia pun melakukannya pada tempat tidurnya sendiri.
d. Tahap Menerima Norma (generalized others)
Pada tahap keempat ini, seseorang mampu melaksanakan peran orang lain yang lebih luas (generalized others). Ia mampu berperan bersama orang lain dalam masyarakat karena ia telah memahami perannya dan peran orang lain. Contohnya, sebagai siswa, seorang anak menerima peran guru. Sebagai anak, ia memahami peran orang tua. Jika seseorang telah mencapai tahap ini, maka ia disebut telah mencapai jatidiri.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap orang saling membutuhkan orang lain, dan agar ia dapat diterima oleh orang lain manusia belajar secara bertahap untuk dapat memahami norma-norma yang ada pada lingkungan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar